Sudah menjadi fitrah manusia untuk mencinta dan dicintai,
semua orang butuh akan cinta karena tanpa cinta hidup ini tak lebih dari
keledai yg terbaring di padang pasir, ibarat batu karang di lautan dan
ibarat bunga di tepi jurang. Cinta membuat segalanya menjadi indah,
memberi warna dalam hidup, melukis senyuman pada wajah, cinta membuat
setiap detak jantung menjadi sangat berarti. Itulah cinta namun, cinta
juga memiliki aturan main yang harus dijalankan jika ingin selamat dunia
dan akhirat.
Cinta dan mencintai pada hakikatnya adalah boleh-boleh saja bahkan sangat dianjurkan untuk saling mencintai sesama muslim namun, ada cinta yang begitu spcial dan sangat sensitive, ia ibarat api berwujud embun dipagi hari dan bagi siapa saja yang tidak waspada terhadapnya maka ia akan terbakar yaitu cinta terhadap wanita yang merupakan perhiasan dunia dan fitnah terbesar bagi kaum lelaki. Rosulullah -shallallahu Alaihi Wasallam- pernah bersabda dlm hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari (5096) dan Muslim (2740):
Artinya : "Tidaklah aku tinggalkan sebuah fitnah yg sangat berbahaya bagi kaum lelaki melainkan fitnah wanita." (HR Bukhori dan Muslim)
Cinta yang semacam ini mempunyai batasan yang sudah banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah contohnya : saling menundukkan pandangan, tidak berkhalwat dalam satu ruangan jika si wanita tidak ditemani oleh mahromnya dan haram bagi keduanya untuk saling bersentuhan namun, semua itu akan menjadi boleh dan halal jika keduanya saling menikah karena pernikahan akan menghlalkan apa-apa yang sebelumnya haram jika dilakukan oleh dua sejoli bahkan hal itu dianggap ibadah yang berbuah pahala sebagaimana jika ia melakukannya kepada yang haram maka akan berbuah dosa...!
Namun terkadang cinta itu datang pada waktu yang kurang tepat -dan inilah salah satu sifat cinta datang tanpa diundang dan pergi tanpa alasan- contohnya saja saat anda tidak siap untuk menikah dan meminangnya karena berbagai alasan sedangkan cinta sudah melebarkan sayapnya maka tutuplah setiap celah yang bisa digunakan setan untuk menyesatkanmu karena sungguh jika tidak demikian maka siapalah yang sanggup bersabar akan godaan cinta. hari ini bisa jadi lewat FB atau YM saling tegur sapa lambat lawun menuju HP selanjutnya janjian disebuah tempat, ternyata kesan pertama begitu menggoda selanjutnya wal'iyaadzu billaah...., serahkan semuanya pada Allah, tinggalkan ia dan cintanya karena Allah, Karena barang siapa yang bertawakkal pada Allah maka Allah akan mencukupinya. Allah berfirman :
Artinya : "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memberinya jalan keluar." (QS At-Talaq, ayat : 2)
Jika ia memang jodohmu maka tidak akan ada makhluk di muka bumi ini yang bisa memisahkan kalian walaupun mereka berkumpul dan merencanakan hal itu, dan jika ia memang bukan pilihan Allah untukmu maka tenanglah anda telah meninggalkan ia dan cintanya karena Allah maka niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dan itulah janji Allah dan Allah tidak pernah ingkar akan janjinya dan tidak ada seorangpun yang bisa menyatukan kalian jika Allah tidak menghendaki itu. Dan satu hal yang perlu anda ingat bahwa bisa jadi anda menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagi anda dan bisa jadi anda membenci sesuatu padahal itu baik buat anda, Allah berfirman :
Artinya : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqoroh : 216)
Berbeda masalahnya jika kita sudah benar-benar siap untuk menikah maka tak perlulah kita meninggalkan ia dan cintanya akan tetapi bersegeralah sempurnakan separuh agamamu karena itulah yang dianjurkan Islam...tapi ada yang perlu diperhatikan disini yaitu jangan sampai ada hubungan yang tidak perlu jika belum waktunya, sebaiknya mengunakan perantara comlang yang sudah bersuami-istri sehingga tidak ada celah untuk setan berkelit. Karena sekuat-kuat iman seseorang ia belum tentu mampu menahan gejolak cinta. Inilah yang pepatah yang populer di zaman kakek-buyut kita “Sedikit-dikit lama-lama menjadi bukit”. Ya, itulah cara setan menggiring manusia secara perlahan. Akan tetapi pembawa syariat shallallahu ‘alaihi wasallam jauh lebih cerdas dibandingkan setan. Cara ini tidak berlaku jika selalu menggenggam kaidah beragama :
Artinya : "Menutup jalan menuju keburukan lebih diutamakan dari pada mengambil manfaatnya."
Maka sudah selayaknya bagi siapa saja yang ingin mendapatkan yang terbaik hendaknya ia bercermin pada dirinya, sudah layakkah dirinya untuk mendapatkan yang baik ..?? mari sama-sama memperbaiki diri sehingga mendapat yang baik insya Allah.
Cinta dan mencintai pada hakikatnya adalah boleh-boleh saja bahkan sangat dianjurkan untuk saling mencintai sesama muslim namun, ada cinta yang begitu spcial dan sangat sensitive, ia ibarat api berwujud embun dipagi hari dan bagi siapa saja yang tidak waspada terhadapnya maka ia akan terbakar yaitu cinta terhadap wanita yang merupakan perhiasan dunia dan fitnah terbesar bagi kaum lelaki. Rosulullah -shallallahu Alaihi Wasallam- pernah bersabda dlm hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari (5096) dan Muslim (2740):
Artinya : "Tidaklah aku tinggalkan sebuah fitnah yg sangat berbahaya bagi kaum lelaki melainkan fitnah wanita." (HR Bukhori dan Muslim)
Cinta yang semacam ini mempunyai batasan yang sudah banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah contohnya : saling menundukkan pandangan, tidak berkhalwat dalam satu ruangan jika si wanita tidak ditemani oleh mahromnya dan haram bagi keduanya untuk saling bersentuhan namun, semua itu akan menjadi boleh dan halal jika keduanya saling menikah karena pernikahan akan menghlalkan apa-apa yang sebelumnya haram jika dilakukan oleh dua sejoli bahkan hal itu dianggap ibadah yang berbuah pahala sebagaimana jika ia melakukannya kepada yang haram maka akan berbuah dosa...!
Namun terkadang cinta itu datang pada waktu yang kurang tepat -dan inilah salah satu sifat cinta datang tanpa diundang dan pergi tanpa alasan- contohnya saja saat anda tidak siap untuk menikah dan meminangnya karena berbagai alasan sedangkan cinta sudah melebarkan sayapnya maka tutuplah setiap celah yang bisa digunakan setan untuk menyesatkanmu karena sungguh jika tidak demikian maka siapalah yang sanggup bersabar akan godaan cinta. hari ini bisa jadi lewat FB atau YM saling tegur sapa lambat lawun menuju HP selanjutnya janjian disebuah tempat, ternyata kesan pertama begitu menggoda selanjutnya wal'iyaadzu billaah...., serahkan semuanya pada Allah, tinggalkan ia dan cintanya karena Allah, Karena barang siapa yang bertawakkal pada Allah maka Allah akan mencukupinya. Allah berfirman :
Artinya : "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memberinya jalan keluar." (QS At-Talaq, ayat : 2)
Jika ia memang jodohmu maka tidak akan ada makhluk di muka bumi ini yang bisa memisahkan kalian walaupun mereka berkumpul dan merencanakan hal itu, dan jika ia memang bukan pilihan Allah untukmu maka tenanglah anda telah meninggalkan ia dan cintanya karena Allah maka niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dan itulah janji Allah dan Allah tidak pernah ingkar akan janjinya dan tidak ada seorangpun yang bisa menyatukan kalian jika Allah tidak menghendaki itu. Dan satu hal yang perlu anda ingat bahwa bisa jadi anda menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagi anda dan bisa jadi anda membenci sesuatu padahal itu baik buat anda, Allah berfirman :
Artinya : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqoroh : 216)
Berbeda masalahnya jika kita sudah benar-benar siap untuk menikah maka tak perlulah kita meninggalkan ia dan cintanya akan tetapi bersegeralah sempurnakan separuh agamamu karena itulah yang dianjurkan Islam...tapi ada yang perlu diperhatikan disini yaitu jangan sampai ada hubungan yang tidak perlu jika belum waktunya, sebaiknya mengunakan perantara comlang yang sudah bersuami-istri sehingga tidak ada celah untuk setan berkelit. Karena sekuat-kuat iman seseorang ia belum tentu mampu menahan gejolak cinta. Inilah yang pepatah yang populer di zaman kakek-buyut kita “Sedikit-dikit lama-lama menjadi bukit”. Ya, itulah cara setan menggiring manusia secara perlahan. Akan tetapi pembawa syariat shallallahu ‘alaihi wasallam jauh lebih cerdas dibandingkan setan. Cara ini tidak berlaku jika selalu menggenggam kaidah beragama :
Artinya : "Menutup jalan menuju keburukan lebih diutamakan dari pada mengambil manfaatnya."
Maka sudah selayaknya bagi siapa saja yang ingin mendapatkan yang terbaik hendaknya ia bercermin pada dirinya, sudah layakkah dirinya untuk mendapatkan yang baik ..?? mari sama-sama memperbaiki diri sehingga mendapat yang baik insya Allah.
No comments:
Post a Comment